Ad Code

Pohon pepaya dan merang padi, bisa jadi penangkal teluh atau santet, caranya cek saja di sini!

 

HARUS diakui bahwa teluh masih banyak digunakan orang di era milenial sekarang. Fenomenya masih bisa dilihat, dirasakan dan dibaca.

Contoh nyata, dalam beberapa kasus tertentu, seorang calon pemimpin, baik di tingkat desa hingga kabupaten, sering kejadian tiba-tiba meninggal dunia. Padahal awalnya sehat tanpa kekurangan apapun.

Itulah fenomena teluh di jaman sekarang.

Memang sukar dibuktikan. Tetapi banyak yang meyakini, hal itu merupakan peristiwa yang tidak bisa dilepaskan dari teluh.

Apakah kita sedang atau merasa berada dalam ancaman teluh seseorang? Nah jika ya, ada penangkal yang bisa digunakan agar terhindar dari bahaya teluh tersebut. Penangkap tersebut, konon, sangat ampuh menangkal teluh.

Namun sebelumnya, perlu dijelaskan dulu bahwa teluh atau sering juda disebut santet atau sihir atau ainun saqhirah (Arab) adalah sesuatu yang menyilaukan mata. Lebih jauh, bermakna “menakjubkan”. Atau sebuah kemampuan luar biasa yang sulit diterima akal sehat.

Kemunculan teluh, menurut kepercayaan di masyarakat Jawa, ditandai dengan sinar terang melesesat kencang ke rumah sasaran. Biasanya, korban, kalau tidak meninggal dunia, sakit parah!

Bagaimana agar kita bisa terhindar dari teluh?

Menurut kepercayaan, agar terhindari dari teluh, kita bisa menanam tanaman tertentu, misalnya pohon papaya di depan rumah. Teluh, termasuk teluh yang disebut braja, akan beralih ke pohon tersebut, jika dikirimkan seseorang.

Berkat pohon tersebut, yang diserang, akan selamat dari serangan teluh, guna-guna atau santet!

Cara lainnya, adalah dengan selalu membawa merang padi ketan hitam ke mana pun pergi. Menurut

paranormal, merang padi ketan hitam memiliki power positif untuk mentralisir ilmu santet.

Terakhir, cara menangkal teluh adalah dengan hati selalu riang, jernih fikiran dan percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Yakinlah, bahwa hanya Tuhan yang Perkasa dan Kuat.

Dengan cara itu, teluh dan santet tak akan sampai ke tubuh kita. ***

Bahan Hai Bandung

Post a Comment

0 Comments

Ad Code